Searching...
Jumat, 03 Desember 2010

Ketika Sebuah Amanah Dikeluhkan

Apakah layak amanah ini kita keluhkan?apakah layak perjalanan yang sudah kita tempuh kita akhiri begitu saja, beban yang sudah kita pikul kita buang begitu saja, atau janji yang kita buat kita khianati, beberapa ikhwah hari ini mengeluh, kembali mengeluh, entah untuk yang keberapa kali mereka mengheluh, telinga yang seharusnya kuperdengarkan untuk mendengar ayat ayat Tuhan,harus rela sebagian waktunya mendengarkan rintihan dan jeritan para kader dakwah yang tertegun melihat fenomena keruksakan di muka bumi, kerusakan dan degradasi yang menghantam kampus kita, kebobrokan dan konspirasi yang melanda saudara-saudara kita, ancaman aqidah dan akhlak, krisis multidimensi yang baru kusadari ternyata ada di kampus kita, membuat para ikhwah terpana dan terkaget-kaget, sebegitu burukah UIN, kenapa justru yang terlihat adalah kerusakan, yang terdengar malah kemaksiatan, yang terpampang adalah kebobrokan,kemana dakwah islam yang biasa berkibar, semerbak memberikan kesejukan bagi mereka yang rindu akan sebuah kondisi cinta di kampus tercinta…tentu,tentu saja mereka ada,disini.di kampus ini di KAMMI UIN, mereka tidak hilang,tidak tenggelam atau bahkan punah terlindas zaman yang semakin menggila. Namun mereka tertidur,terlelap dalam mimpi indah yang panjang,mereka terbuai dalam alunan asa yang tak nampak, samudra khayal yang luas, sedang kita melihat mereka termangu sendiri tersenyum dalam bingkai keputusasaan, menghasilkan fatamorgana ditengah padang pasir kemaksiatan yang nerubah menjadi badai pasir kemerosotan akhjlak dan iman,kita perlu membangunkan merekaq, menyadarkan mereka bahwa mereka benar-benar tidak hidup di dunia maya namun disini, di kampus ini, ketika semuanya sudah smakin mendesak untuk kita lakukan penyelamatan, sebuah tindakan emergency tentunya.kita tidak bisa sendiri akhi…begitulah kira-kira ratapan mereka yang mencoba untuk tidak tidur, sebagian mengatakan biarlah allah yang langsung menjaga dakwah iniu, sebuah ungkapan yang muncul dari kedegilan sebagian diantara kita

0 comments:

Posting Komentar

 
Back to top!