Searching...
Rabu, 03 April 2019

Jika Tidak Mampu Dengan Lisan, Maka Dengan Hati


“Jika tidak mampu dengan lisan, maka dengan hati”

          Pagi ini aku terbangunkan oleh alarm yang menunjukan pukul 06.30 dan hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah bangku menengah pertama, aku pun segera bergegas siap-siap untuk pergi kesekolah, ketika di angkot aku baru ingat tadi aku meninggalkan solat shubuh, mungkin ini sudah kesekian kalinya aku telat bangun subuh, dan sudah menjadi hal yang wajar. Walau aku pernah mendengar perkataan dari guru ngaji, bahwa meninggalkan solat itu adalah dosa yang amat besar, karna solat adalah amalan yang pertama kali di pertanggung jawabkan di akhirat, bener-bener sangat takut ketika mendengar cerita dari guru ngaji, tapi kenapa aku sendiri menyikapi hal ini dengan biasa saja, seolah hidup didunia ini yang penting beriman kepada Allah. mungkin ini saja sudah cukup untuk menjadi seorang muslim, karena melihat kenyataan orang tua dan keluarga ku tidak terlalu memikirkan hal ini, seolah bukan menjadi sebuah kewajiban,aku pun manyikapinya dengan biasa pula.  Astagfirullah rinnn, ternyata sekolahan sudah terlewat…..kiri bang, ahhh hampir saja aku terlewat jauh , ini gara-gara aku melamunkan hal tadi, aku berlari-lari menuju sekolah dan ternyata upacara sudah dimulai, karnanya, aku dibariskan di depan dengan teman-teman yang terlambat pula, nama orin pun tercatat dalam buku pelanggaran dan mendapatkan poin 10, ketika semua murid sibuk memasuki kelasnya, aku harus memenuhi funishment dengan membersihkan wc guru terlebih dahulu.

     Ketika masuk kelas, ada seseorang yang menawari untuk sebangku dengannya, “Sihlakan, perkenalkan nama saya rida dari permai indah, oh iya, perkenalkan nama aku orin dari sukaasih, hehe salam kenalnya rida, semoga kamu menjadi teman baik ku, hehe iya orin . Setelah jam ke 2 selesai, waktunya istirahat, sehabis aku  dari kamar mandi, rida sedang menangis tersedu-sedu di bangkunya,

Orin : rida,  menapa kamu menangis? 

Rida : ndak apa apa ko rin, tadi aku hanya sedang sedih saja
Orin : apa yang membuat mu sedih daa? Mari ceritakan pada ku, kamu kan kawanku.
Rida : jadi seperti ini ceritanya rin, Aku di paksa untuk masuk pesantren oleh orang tua ku ,
Orin : wahhh bagus dong rida, kenapa harus bersedih ? 

Rida  : aku sangat tidak mau rinn, aku orang yang tidak suka diatur, aku ingin bebas,ingin menjadi muslim biasa-biasa saja, yang penting beriman kepada Allah. di rumah pun aku risih dengan kedua orang tuaku yang selalu menyuruhku solat tepat waktu dan harus selalu mengaji, apalagi ayahku ingin aku menjadi seorang hafidzah, kamu tau sendirikan menjadi seorang hafidzah itu sangat berat……. Aku tidak suka di paksa-paksa rin. 
Orin : (menetesan air mata) Ketahuilah rida, kamu itu bersyukur mempunyai orang tua seperti itu, mereka yang sangat memperdulikan mu, itu artinya mereka sangat sayang pada mu, kasih sayang orang tua mu yang nantinya akan menghantarkan ke syurga bersama-sama. aku ingin seperti mu, solat dan menyuruh mengaji pun orang tuaku mungkin tidak pernah, dan kenginginan aku sekarang ingin masuk pesantren, aku mohon rida, kamu jangan menolak keinginan orang tua mu, itu pasti adalah yang terbaik untukmu daa. Percaya lah…..

     Tiba-tiba rida pun memelukku, dan mengatakan “baiklah rinn, aku akan pesantren, dan kamu juga harus ikut bersama ku nyaa, 

     Maaf rida, bukan aku menolak, yang menjadi kendalanya adalah biaya, karna pesantren itu biaya perbulannya lumayan mahal daa, tenang saja, pasti kamu akan mendapatkan teman yang baik, dan pasti kamu akan betah disana.
    Sesampai di rumah, rida menelpon ku dan mengatakan “orin, alhamdulilah, tadi aku sudah menceritakan hal tadi kepada orang tuaku, dan mereka sangat senang jika kamu tetap mennemaniku di asrama, untuk biaya, insya Allah ayahku yang akan menanggungnya

Lalu, aku segera menceritakanya kepada orang tua ku, dan mereka megijinkannya, kesesokannya kami pergi menggunakan mobil pribadinya milik ayah rida. Setelah seminggu di asrama, sudah banyak sekali ilmu yang kami dapatkan, rida pun rupanya sudah merasakan kenyamanan disini, walaupun awal-awalnya dia selalu ingin pulang ke rumah. Sehabis selesai pembelajaran, aku segera masuk ke hujroh dan menghadap ke lemariku secara sembunyi-sembunyi yang tak kuasa menahan air mata ini, tiba-tiba rida mengetahui ku sedang menangis,

Rida  : ada apa dengan mu orin? Kenapa kamu menangis? Ayolah ceritakan padaku…
Orin : kamu tau  kan yang dijelaskan pa ustad tadi? Beliau menyampaikan azab-azab jika manusia tidak taat dari perintah Allah. Aku takut daa, aku langsung ingat keluargaku di rumah, seolah aku ini egois sendiri, aku belajar ilmu agama, dan aku tau islam itu agama yang toleran, mengajarkan kita untuk mengajak sama-sama pada jalanNya, dan apakah aku akan membiarkan keluargaku seperti ini? Aku tidak bisa membiarkan ini daa, aku ingin sama-sama ke syurga bareng keluarga ku..

Rida:  masya Allah rin, kamu kan masih anak smp, memang nya kamu sudah siap berdakwah di keluarga mu? Ini mungkin ujian terberat rin, ada beberapa para sahabat pun juga sangat merasa berat dakwah didalam keluarga itu rin.
Orin : tentu ini sungguh berat rida, tapi kamu ingat surah Ali Imran ayat 104 yang artinya” Dan hendaklah ada diantara segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka lah orang-orang yang beruntung. Yang menjadi garis besarnya adalah cara menyampaikan dakwah itu sendiri, aku juga tidak berani langsung to the point, intinya aku harus terus di rumah dan sedikit-dikit akan ku sampaikan islam yang sesungguhnya lewat amalan-amalan yang insya Allah nantinya akan diterapkan sendiri oleh orang tua dan keluargaku daa, sepertinya setelah lulus smp aku tidak disini lagi da, aku akan pulang ke rumahnya … kamu yang betah disini, kamu harus menjadi kebanggan orang tua mu rida J.
 
Rida : Baiklah rinn, aku yakin kamu pasti bisa, aku jadi teringat firman Allah. didalam Surah Ar-Ra’d ayat 11 yang artinya “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaaan diri mereka sendiri. Semangatt orin, aku disini hanya bisa menguatkan dengan doa J.

   Tak terasa, masa sekolah menengah pertama pun sudah usai, aku tetap memutuskan untuk berada di rumah kembali, sebenarnya aku merasa tidak kuat melihat suatu kesalahan di dalam keluarga , yang aku sendiri hanya bisa terdiam saja Lbenar-benar aku belum berani menyampaikan suatu hal, padahal ini suatu hal yang penting untuk disampaikan, aku hanya bisa mencontohkannya dengan amalan-amalan harian ku, semoga nantinya akan berdampak baik. keluar dari zona aman adalah sebuah pilihanku, dan pastinya aku bisa menjalani ini.            Sudah beberapa minggu aku dirumah, sepertinya belum ada dampak yang terjadi pada orang tua ku, aku harus berbuat apalagi nya. Sepertinya aku harus memberanikan untuk berbicara dengan keduanya. Paginya, ketika aku membantu membereskan dagangan ibu, ibu berkata” rin, kamu kenapa tak ingin mondok lagi? Kamu tak betah nak? 

Aku:  karna aku sayang ibu,ayah dan keluarga pula, sebenarnya masih banyak yang harus orin pelajari disana, keputusan orin pulang juga ingin menyampaikan apa yang telah orin pelajari disana bu, orin tak kuasa memendam sendiri,orin ingin mengajak, hayu kita sama-sama membangun keluarga yang ada pada jalanNya.  Tiba-tiba datang pembeli, jadinya perkataanku tidak selesai deh….  Setelah lelah berjualan adzan dzhur pun berkumandang, aku pun memberanikan mengajak ibu untuk solat dzuhur, dan ibu pun hanya mengatakan “kamu duluan saja rin ,ini banyak pembeli, aku hanya mengganggukkan kepala yang sebenarnya bersedih hati ,dan setelah solat dzuhur ,aku menghampiri pangkas rambut bapa ku, yang kebetulan tempatnya bersebrangan dengan warung ibu ku, lalu menghampirinya “pa, sepertinya sedang sepi yak? Orin mau beli minyak pa, antar yu pa ke pasar pakai motor.. .ketika dijalan bapa berkata” rin bapa nyukur nya sepi terus….doain bapanya, aku pun menjawab: pasti pa, orin selalu doain bapa, oh iya pa,sebenarnya Allah sudah memfasilitasi supaya rizkynya terus mengalir dengan solat dhuha loh pa,insya Allah jika terus diamalkan,Allah akan mengabulkan permintaan kita. Pa,sehabis pulang dari pasar kita ke masjid dekat rumah dulu yuu paa kita jamaah solat ashar ,,  Hemm nanti takut ada orang yang ke pangkas rin,, kamu duluan aja. Ujarnya. 
Aku: Emmm biar sekalian saja pa, insya Allah rezeky sudah ada yang mengatur pa,,,

Bapa: iya nanti nya magrib sajalah rinn,

Aku pun tak bisa berkata-kata lagi, hanya bisa tersenyum, padahal hati ini begitu sakit.
Malamnya pun aku membaca Al-quran sampai larut malam, sampai ibu berkata”rin ini sudah sangat malam, kamu cepet istirahat besok sudah mulai sekolah toh,  

 “Baik bu…akupun segera tidur, dan tepatnya pukul 03.00 malam, aku bangun untuk qiyamullail, doa yang tak pernah aku tinggalkan yaitu doa yang ku khususkan untuk orang tua dan keluargaku, “Ya Allah engkaulah yang menurunkan hidayah kesetiap hambanya, semoga engkau menurunkan hidayah kepada orang tua dan keluargaku ,(sambil menangis tersendu-sendu) aku sedang mencari kebahagian ini,suatu kebahagian yang sama-sama berada dijalanNya, Ya Rabb aku belum bisa bertindak, mungkin kapasitas mentalku hanya sebatas doa ini,lisanku seakan tidak bisa berkata apa-apa,mungkin hanya bisa dengan hati, semoga engkau meluluhkan hatinya untuk selalu mengingatMu. Tiba-tiba ibu dan bapa mucul di pintu kamar yang tadinya sudah terbuka,sepertinya keduanya mendengar tangisanku, aku segera mengusap air mata, dan keduanya mengampiri dan langsung memelukku seraya berkata “Doa mu telah sampai pada hati ibu nak, maafkan bapa juga selama ini, kamu anak yang baik, kamu tidak pernah menegur ibu dan bapa mu ini ketika salah, ini sebuah keajaiban doa yang Allah kabulkan.Allah telah membukakan hati bapa dan ibu nak, bapa dan ibu berjanji akan berusaha menjadi orang tua yang baik.Aku pun tak bisa berkata apa-apa, dan hanya mempererat pelukannya, dan terus mengeluarkan air mata.

Profil  Cerida Saputri : Biasa dipanggil Ceri, lahir di subang, 18 April 2000, salah satu mahasiswa dari fakultas Tarbiyah dan Keguruan jurusan Pendidikan Bahasa Arab angkatan 2017, Seorang pendaki, pemanah, pejalan kaki, pesepedah, pedagang dan insya Allah semoga penulis, hehe Aamiin. Akan segera aktif di kegiatan ekstra kampus yaitu KAMMI UIN bandung dan aktivis di Salman ITB. Follow Ig  @ceridasaputri_

0 comments:

Posting Komentar

 
Back to top!