Searching...
Jumat, 31 Mei 2013

Kader KAMMI 'Kudu' Membina


“Demi Allah, jikalau Allah memberi hidayah kepada satu orang dengan sebab dirimu, hal itu benar-benar lebih baik bagimu daripada unta-unta merah.”
(Muttafaqun Alaihi)
Alangkah indahnya jika hati saling berpaut dan suara saling bersautan dihiasi dengan pandangan yang menyejukkan. Sungguh sebuah keindahan, keindahan yang mewarnai kehidupan memaknai persaudaraan dan meningkatkan keimanan. Ya, keindahan tersebut dapat kita rasakan dalam lingkup pembinaan atau yang sering kita sebut dengan “halaqoh’ dalam bahasa arabnya.

Betapa indah memaknai hadits Mutafaqun alaihi tentang jalan hidayah bagi orang lain, pahalanya mendapatkan lebih baik daripada unta merah. Dalam tafsir Zulkarnain dijelaskan bahwa unta merah adalah hewan yang dimiliki oleh orang Arab paling kaya sehingga unta merah diibaratkan bagaikan dunia dan seisinya. Jika kita merangkaikan maka hadits tersebut menjelaskan bahwa “orang yang menjad jalan hidayah bagi orang lain adalah lebih baik dari dunia dan seisinya.

Jika kita membaca sekilas saja hadits tersebut, maka siapa yang tidak tertarik untuk mendapatkan pahala yang telah ditawarkan. Jika saja menjadi jalan hidayah satu orang tawarannya lebih baik dari unta merah maka bagaimana jika menjadi jalan hidayah dua orang, tiga orang atau bahkan sepuluh orang. Tidaklah rumit menjadi jalan hidayah bagi orang lain, dalam buku manajemen halaqoh efektif, membina adalah salah satu kunci menjadi jalan hidayah untuk orang lain, karena satu orang saja yang menjadi rajin tilawahnya, semakin kuat keimanannya, shalatnya tepat waktu maka itu sudah cukup untuk mendapatkan satu tiket masuk surga apalagi lebih dari satu orang oleh karena itu Muhammad Sajirun menyebutkan bahwa
membina adalah jalan tercepat menuju syurgaNya. Selain itu beliau menjelaskan pula Rosululloh menghasbiskan usianya dengan membina baik di darul arqom maupun di mesjid nabawi mulai dari golongan muda sampai golongan tua. Hasan Al-banna menegaskan bahwa membina adalah pekerjaan utama dan diutamakan.

Tidak ada ruginya kita terlibat dalam proses pembinaan. Jika selama ini kita terus ditempa dan dipasok dengan ilmu melalui pembinaan maka sudah saatnya kita menelurkan, menetaskan dan berbagi ilmu kepada orang lain melalui pembinaan karena pembinaan itu bukan sekedar transfer ilmu, karena membina itu bukan hanya sekedar berbagi pengetahuan kemudian lepas begitu saja. Tapi membina lebih dari itu. Membina dalam buku manajemen halaqoh efektif dijelaskan adalah pekerjaan yang memerlukan waktu khusus dan khususkan. Sehingga seringkali kita lihat atau_yang sudah terlibat dalam pembinaan_mengkhususkan waktu tertentu untuk mengikuti proses pembinaan karena membina adalah proses yang kontinue atau berkesinambungan sehingga pemandu (pembina) mengetahui perkembangan yang dibinanya. Ya, begitulah pertemuan yang berkesinambunga, materi yang bertahap, teman yang senantiasa bertemu. Indah.
        
 Banyak pengalaman menarik dari kisah membina atau pembinaan suka dan duka pasti ada tapi, jika ditelusuri semuanya mengesankan. _Bercerita sedikit_pernah saya tidak mengikuti pembinaan selama 2 kali yang artinya dua pekan karena saat itu sedang berada diluar kota, saat itu rasanya kering sekali, resah dan tanpa asupan amunisi yang menyemangati, rindu dengan teman-teman yang biasanya melingkar sambil emmbaca al-quran satu sama lain senyum itu menyjukkan dan pandangan itu begitu tulus kemudian saling menyanyakan “ukhty,amal yaumi pekan ini penuh??”, ya begitulah pembinaan mengajarkan kita saling memperkuat ukhuwah berdasarkan keimanan pada Allah. Cinta kita memang karena Allah dan begitupun benci kita hanya karena Allah..
         
 Jika kader KAMMI adalah orang-orang yang senantiasa terjaga amal yauminya, jika KAMMI adalah pergerakan dakwah yang senantiasa mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran, jika KAMMI adalah pergerakan islam yang mimpi besarnya adalah menebarkan nilai-nilai islam pada sesama, maka mengapa kita haru menunggu untuk membina. Membina adik-adik kita, membina orang-orang yang memerlukan secercah ilmu dari kita, membina sesama.
Selamat membina..*__*


Eka Firmayanti
Mahasiswa Pendidikan Kimia UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Sekretaris Departemen Kaderisasi PD KAMMI Bandung

1 comments:

  1. Yah seharusnya Pembinaan KAMMI benar-benar dijadikan Culture...
    Salam Muslim Negarawan Pontianak :D

    BalasHapus

 
Back to top!