Searching...
Senin, 06 Maret 2017

Perbedaan Musyawarah dan Demokrasi


       Musyawarah dan Demokrasi memiliki perbedaan yang sangat prinsip dan mendasar secara fundamental sekali sehingga keduanya tidak sama dan tidak bisa serta tidak boleh disamakan. Musyawarah merupakan bagian dari ajaran Islam yang mulia lagi suci, sedang Demokrasi merupakan ajaran Barat yang jauh dari nilai-nilai Islam.

Sekilas perbedaan antara Musyawarah dan Demokrasi :

1.    Musyawarah bersumber dari wahyu ilahi sedangkan Demokrasi bersumber dari akal insani. Karenanya aturan Musyawarah sepenuhnya tunduk kepada aturan Ilahi yaitu Syariat Islam, sedang Demokrasi sepenuhnya tunduk kepada aturan akal yang tidak pernah luput dari pengaruh hawa nafsu.

2.    Musyawarah hanya boleh membenarkan yang benar dan menyalahkan yang salah sesuai dengan aturan syariat islam, sedang Demokrasi bisa menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah tergantung mayoritas suara. Karenanya, dalam Musyawarah tidak akan terjadi halalisasi yang haram atau haramisasi yang halal, sedang Demokrasi sudah lumrah kejadian halalisasi yang haram dan haramisasi yang halal.

3.    Musyawarah membedakan antara si baik dan si buruk, sedang Demokrasi menyamakan si baik dan si buruk. Karenanya, dalam Musyawarah hanya orang baik baik, cerdas, dan berintegritas moral tinggi yang boleh berpendapat. Sedang dalam Demokrasi siapa saja boleh berpendapat, apakah itu koruptor, bajingan, pelacur, kaum homo dan lesbi, maupun manusia kotor yang tidak bermoral sekalipun.

4.    Standar kebenaran dalam Musyawarah adalah akal sehat yang berlandaskan Syariat, sehingga Musyawarah berdiri di atas hujjah (argumentasi).sedang tandar kebenaran dalam   Demokrasi adalah akal sakit yang bergantung pada voting (pemungutan suara), sehingga Demokrasi hanya berdiri di atas hawa nafsu kelompok terbanyak. Karenanya, hasil Musyawarah selalu menjadi putusan yang kuat, sedang putusan Demokrasi sealu rapuh.

5.    Musyawarah memberi peluang antara sikaya dan simiskin, sedang Demokrasi melalui sistem “one man one vote” (satu orang satu suara) telah memberi peluang besar kepada sikaya untuk membeli suara simiskin. Karenanya, Musyawarah selalu melahirkan pemimpin yang baik dan berkualitas, sedang Demokrasi telah banyak melahirkan pemimpin yang korup, rakus dan serakah.

Terimakasih Semoga Bermanfaat ...

Oleh : M Ridwan Wildan MJS
( Anggota Dep KP UIN Bandung)

0 comments:

Posting Komentar

 
Back to top!